Senin, 06 Agustus 2012

BERKARYA SENI KERAJINAN SIMPUL (MAKRAME)

Makrame berasal dari bahasa turki, Ma-kra'ma atau miqramah. seni kerajina simpul atau makrame ialah bentuk karya seni kerajinan simpul menyimpul dengan menggarap rangkaian benang pada awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai. kerajinan simpMakrame berasal dari bahasa turki, Ma-kra'ma atau miqramah. seni kerajina simpul atau makrame ialah benul ini selain bersifat fungsional juga artistik. Dengan adanya ikat mengikat atau simpul menyimpul benang kita akan dapat menghasilkan aneka benda kerajinan yang menarik seperti ikat pinggang, penghias gerabah, tas tangan, kalung, gelang dsb,

Contoh makrame:

a. ikat pinggang
bahan yang diperlukan ikat pinggang dan gesper.
langkah pengerjaannya:
1) ikat pada sisi atas gesper dan tempatkan dengan kuat pada tempat yang letaknya lebih tinggi daripada kepala kita, baik saat kita duduk maupun berdiri.
2) sediakan benang kasar 10utas atau lebih. panjang setiap utas minimal 500 cm. lipat setiap utas sama panjang dan ikatkan pada gesper dengan teknik simpul kepala.
3) lakukan langkah ke 2 beberapa kali atau isi sisi bawah gesper dengan benang  benang yang diikatkan dengan teknik simpul kepala itu hingga penuh.
4) pilih salah satu atau beberapa teknik simpul yang serasi dengan ikat pinggang, apalagi jika ikat pinggang  itu dibuat untuk wanita. malah dapat pula ditambahkan manik-manik atau bahan sejenisnya agar ikat pinggang tampak anggun.

b. gelang
bahannya pilih benang atau jenis tali yang bagus baik warna maupun kualitasnya dan manik-manik atau sejenisnya yang dapat memperindah penampilan gelang yang akan dihasilkan.
langkah pengerjaanya:
1) sediakan beberapa utas tali dengan panjang kira-kira sepuluh kali panjang lingkar pergelangan.
2) ikat berkas benang yang telah dipersiapkan itu dengan benang yang lebih halus tetapi kuat tepat ditengah-tengah berkas itu. simpulkan tali pengikat dengan simpul mati. tambatkan ujung benang pengikat itu pada paku atau apa saja yang menguatkan berkas benang itu saat dikerjakan.
3) satukan dengan hati-hati kedua bagian utas benang untuk selanjutnya mulai dikerjakan dengan menggunakan berbagai simpul yang bisa menghasilkan motif yang indah.
4) tambahkan kepala gelang yang sedang dibuat itu beberapa biji manik-manik.
5) sediakan kancing untuk menguatkan ujung pangkal gelang itu. di antara jenis kancing itu tampaknya yang paling tepat dipilih adalah kancing kait yang terbuat dari kawat.

c. kalung
kalung dan gelang mempunyai prinsip kerja yang sama. perbedaan hanya terletak pada ukurannya saja kalung lebih panjang dari pada gelang.
bahan yang dipakai sama dengan bahan untuk gelang.
1) sediakan beberapa utas benang yang telah ditetapkan ukurannya dan semuanya sama panjang. panjangnya tergantung ukuran kalung yang akan kita buat, minimal 200 m
2) satukan benang itu menjadi satu berkas dan disimpulkan ditengah-tengahnya dengan simpul mati.
3) ikat berkas benang itu pada simpul mati dan tambatkan pada paku atau apa saja agar kita dengan mudah dapat mengerjakan kalung itu.
4) ambil jarak anatar 7-10 cm dari simpul yang mempersatukan berkas benang itu untuk kemudian mulai membuat simpul-simpulan untuk mengawali pembuatan kalung itu dengan mencampur beberapa jenis simpul dan menghiasinya dengan manik-manik
5) kerjakan pula bagian yang satu lagi dengan motif yang sama agar kedua bagian menjadi simetris.
6) satukan kedua bagian itu setelah dicapai ukuran yang memadai dengan dibubuhkan beberapa butir manik-manik yang dicampur dengan tekhnik jalinan dan simpulan.
7) rapikan ujung-ujung  benang yang tersisa.


BERKARYA SENI RUPA TRI MATRA (tiga dimensi)

1. membutsir
membutsir adalah membentuk tanah liat atau lilin (plastisin/malam) menjadi bentuk mainan, patung kecil atau bentuk tertentu berdasarkan daya cipta. sebelum dibentuk tanah liat sebaiknya dibersihkan dahulu dari butiran batu atau pasir kasar, lembutkan adonannya dengan tangan. jika terlalu lembek biarkan (diangin-anginkan)hingga kadar airnya berkurang,dan jika di pegang tanah tidak lengket pada tangan kita. namun jika menggunakan plastisin/ lilin/malam tidak akan terjadi masalah pengolahan bahan . Pada tahap pertama buatlah bentuk global (dari benda yang akan diciptakan) kemudian buatlah bentuk rincinya setahap demi setahap. untuk menghaluskan permukaan bentuk gunakan alat butsir (dari kawat atau kayu yang dibuat 
menyerupai jari tangan.


2.merangkai
 merangkai ialah menyusun atau menyambungkan bagian benda yang satu ke benda yang lain hinnga membentuk suatu komposisi yang utuh dan berkesatuan.susunan atau rangkaian tersebut menciptakan struktur bentuk, baik bentuk abstrak maupun naturalis. Benda yang disusun bis aberupa buah-buahan maupun sayur-sayuran, bunga-bungaan, benda-benda bekas(limbah: kertas, dus, kaleng botol, plastik, kotak korek api dsb, tekhnik merangkai bermacam-macam ada yang dihekter, dilem, di patri, diikat, tergantung dari kebutuhan dan kemungkinan kekuatan dari konstruksi susunan tersebut.

3. membuat topeng kertas
membuat topeng kertas termasuk ke dalam pokok bahasan membentuk. topeng dapat dibuat dengan cara 
(a) memakai cetakan (b) tidak memakai cetakan. membuat topemg memakai cetakan tentu saja tahap pertama ialah membuat model cetakan dari bahan lunak mislnya tanah liat atau plastisin.
setelah itu barulah menempeli cetakan itu dengan lembaran kecil-kecil kertas koran bekas yang sudah dibasahi terlebuh dahulu. selanjutnya di balur lem putih/kanji untuk kemudian ditempeli lagi potongan kertas secara berulang-ulang.hingga tebal, lapisan tempelan itu bisa 4-5 lapisan. 

4. membuat wayang kertas
membuat wayang kertas termasuk kegiatan menggmbar dan sekaligus membentuk . tekhnik membuat wayang kulit dapat dijadikan sebagai acuan prosedur kerja, prosesnya dimulai dari dengan penggambaran rancangan pada karton setebal kulit, misalnya dupleks atau karton bekas/dus, pengguntingan pola/rancangan itu menyungging untuk kulit atau melubangi kertas dengan pisau atau pahat dan yang trkhir pewarnaan pada wayang kertas tersebut berdasarkan kebebasan berkreasi anak.


ANEKA KEGIATAN BERKARYA SENI RUPA DWI MATRA

A. Berkarya Seni Dwi matra (dua dimensi)
1. membatik sederhana
bahan dan alat yang diperlukan: lilin, krayon, pewarna, kertas, kuas sederhana, tempat air/ pewarna dan koran bekas.
(a) membuat kuas sederhana dari kapas dengan lidi atau tusuk sate sebagai tangkainya. Kuas iu di buat dengan cara melilitkan sejumlah kapas pada salah satu ujung lidi atau tusuk sate, besarnya kurang lebih sebesar ibu jari orang dewasa. Supaya tidak lepas, ujung lilitan kapas diikat dengan tali atau benang. Buat 3 buah kuas.
(b) menyiapkan pewarna. Pewarna yang dapat digunakan pada kegiatan membatik sederhana ini ada yang tergolong   pada pewarna buatan dan pewarna alam. Yang termasuk pewarna buatan diantaranya: cat air, ontan/ sepuhan berbentuk serbuk, pewarna kue cair. Kunyit daun suji buah genola, gambir adalah sebagian dari bahan pewarna alam. Bila sudah ditentukan pewarna mana yang akan digunakan, buatlah larutannya, pada tempat pewarna yang disediakan. Usahakan larutan pewarna tersebut tidak terlalu encer. Siapkan beberapa macam warna, hal ini akan diperlakukan bila akan membuat gambar yang memiliki banyak warna atau membuat campuran warna.
(c) membuat gambar. Buatlah gambar dengan lilin diatas kertas yang sudah disediakan. Ketas yang digunakan diantaranya: kertas gambar, kertas HVS, stensil. Tentu saja gambar tidak akan kelihatan.
(d) memunculkan gambar. Letakkan kertas yang sudah digambari diatas kertas koran. Pulaslah kertas tersebut dengan kuas sederhana yang terlebih dahulu dicelupkan pada larutan pewarna. pemulasan dapat hanya satu warna, bisa pula beberapa warna bergantung pada pilihan. bila pada saat menggambar menggunakan lilin penerangan yang berwarna putih, maka garis-garis gambar akan berwarna putih. apabila dikehendaki garis-garis gambar berwarna , pada saat menggambari kertas harus menggunakan krayon berwarna.


2. Tarikan benang 
Bahan dan alat yang diperlukan : benang kasur, pewarna, kertas HVS/gambar, koran bekas(alas meja) tempat pewarna(wadah air kecil)
Prosedur pengerjaan :
(a) siapkan adonan pewarna seperti pada proses membatik sederhana.
(b) ambil benang kasur sepanjang 40-45 cm. celupkan sebagian besar benang tersebut pada larutan pewarna. kalau larutan pewarna terlalu banyak dirasakan menempel pada benang, sebaiknya diperas`dahulu. Pewarna yang terlalu banyak yang menempel pada benang akam mengakibatkan hasil yang kurang memuaskan. 
(c) letakkan benang tersebut pada kertas yang sudah diletakkan di atas alas koran.
(d) lipatlah kertas tadi ditengah-tengah sisi panjangnya.
(e) sambil menekan kertas dengan salah satu telapak tangan , tariklah benang sampai keluar dari lipatan kertas. Arah tarikan bebas.
(f) Buka lipatan kertas gambar apa yang terjadi.
(g) untuk menghasilkan bentuk dalam satu bidang gambar/kertas, lakukan seperti kegiatan di atas, dengan mengubah letak benang dan mengganti pewarna sesuai dengan yang diinginkan. 


3. Inkblot
bahan yang dipelukan pada kegitan ini hampir sama dengan kegiatan tarikan benang. malahan benangnya sendiri pada inkblot tidak diperlukan.
Prsedur Pengerjaannya:
(a) teteskan warna yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu di atas kertas yang sudah di alasi koran bekas. 
(b) lipat kertas tersebut pada tengah-tengah sisi panjangnya. 
(c) kertas yang sudah dilipat digosok dengan pinggir telapak tangan serata mungkin terutama pada bagian yang ditetesi pewarna.
(d) buka lipatan kertasnya gambar apa yang terjadi. 
(e) untuk menghasilkan gambar yang berwarna lebih dari satu, ulangi beberapa kali kegiatan seperti gambar di atas. tentu saja warna yang kemudian harus berbeda dengan sebelumnya.

4. menggambar dengan tiupan 
bahan yang diperlukan sama seperti inkblot, tambahannya adalah sebuah sedotan minuman.
proses pengerjaanya:
(a) teteskan cairan pewarna pada kertas yang sudah diletakkan di atas kertas koran.
(b) tiuplah tetesan warna itu dengan menggunakan sedotan, sambil meniup sedotan itu digoyang-goyangkam sehingga tetesan warna akan menyebar ke berbagai arah. usahakan tidak ada ujung tetesan yang masih menggenang. tiup sampai habis.
(c) dengan meneteskan  beberapa warna berbeda dapat menghasilkan gambar warna yang  berbeda pula. 

5. kolase
bahan dan alat yang diperlukan : kertas`gambar, kertas`warna, kertas limbah, bahan alam , potongan kain lem, pensil, gunting/ cater.
Prosedur pengerjaannya:
(a) butlah rancangan / gambar  yang akan diselesaikan dengan kolase pada kertas gambar yang disediakan.
(b) jiplaklah bentuk/gambar pada warna sesuai pilihan. potong atau gunting secermat mungkin, kemudian tempelkan bentuk atau gambar tersebut menggunakan  lem pada tempat yang sudah dirancang tadi. earna yang digunakan dapat diambil dari kertas warna , potongan kain, limbah percetakan , limbah alam dsb.









6. montase
bahan dan alat yang diperlukan gambar dari majalah / koran /kalender bekas, atau reproduksi potret , gunting, cater, lem.
prosedur pengrjaan:
(a) potonglah gambar - gambar atau reproduksi potret dari majalah, poster, kalender, atau lainnya mengikuti kontur, gambar atau potret tersebut. 
(b) susunlah hasil guntingan tadi berdasarkan kreasi masing-masing, pada kertas gambar yang  sudah disediakan. susunan gambar tadi akan menghasilkan suatu susunan bentuk yang baru dan kadang-kadang aneh , lucu, fantastik, penyusunannya menggunakan lem.


7. mosaik
bahan pokok yamg dapat digunakan untuk membuat mosaik ini sangat beragam. bahan tersebut misalnya potongan kertas, lempengan kayu, kaca, potongan keramik/ marmer, biji-bijian batu-batuan.alat yang digunakan untuk mengerjakan bahan tersebut disesuaikan dengan bahan jenis bahan yang akan ditempelkan misalnya: tripleksatau karton, (sbg bidang dasar) pensil (untuk merancang pola) lem (kertas, aibon, lem putih/kayu ,cuter/ pisau.
prosedur pengerjaan:
(a) buat rancangan gambar pada kertas yang disediakan, 
(b) sediakan bahan yang akan ditempelkan
(c) tempelkanlah bahan-bahan yang sudah disediakan itu pada tempat yang sudah di rancang. perlu diingat bahwa ukuran dari bahan yang akan ditempelkan umumnya sama .pada satu hasil karya mosaik munhkin saja ada beberapa kelompok ukuran.

8.menggambar bentuk
bahan dan alat yang diperlukan : kertas gambar, benda/ model yang akan digambar, pinsil hitam/pinsil warna/ ballpoint/ spidol.
prosedur pengerjaan:
(a) tempatkan benda atau model yang akan digambar ditengah anak-anak yang akan menggambar
(b) anak-anak yang akan menggambar benda dengan contoh langsung benda yang dijdikan modelnya sesuai posisi mereka. 
(c) penyelesaian akhir gambar bisa hanya hitam putih, hanya dgn pensil saja dgn ballpoint,  atau mungkin dgn pinsil warna.

9. M3 (melipat, menggunting, menempel)
kegiatan M3 merupakan permainan menciptakan kreasi bentuk dgn menggunakan bahan kertas yang berwarna. bahan dan alat yg diperlukan : kertas agk tebal, kertas berwrna, lem, gunting.
prosedur pengerjaan: 
(a) ambil selembar kertas warna. lipat di tengah-tengah sisi panjangnya. selanjutnya hasil lipatan tadi dilipat lagi pada tengah-tengah sisi panjangnya.
(b) hasil 2 lipatan tadi digunting pada beberapa tempat. ada bagian yang dibuang. bentuk guntingan bergantung pada kreasi masing-masing.
(c) bila dianggap sudah cukup guntingannya lipatan dibuka.
(d) hasilnya ditempel pada kertas yang agak tebal menggunakan lem.
(e) jumlah lembaran yang ditempel bervariasi baik dalam jumlah maupun warnanya. 


10. menganyam
ketrampilan menganyam merupakan kerajinan yang sudah lama berkembang dalam kehidupan masyarakat. perkembangan kerajina ini  pada awalnya memiliki bentuk sederhana sebagai karya seni untuk memenuhi kebutuhn praktis sehatri-hari. bahan - bahan yang sering digunkan orang untuk kerajinan anyam berasal dari bhan baku alam seperti bambu, rotan , mendong, pandan maupun bahan buatan sintesis seperti kertas, pita plastik, dsb. kegiatn anyam disekolah dasar dapat dilakukan pada jenjang kelas atas (kelas IV-VI). pada umumnya kegiatan anyam pada jenjang pendidikan sekolah dasar ini banyak berupa anyam datar mengingat kemampuan siswa masih terbats. motif-motif  yang dapat dikerjakan yang disesuiakan dengan kemampuan anak diantaranya : motif balakcupat, motif bunga gambir, motif mata walik, motif lengko, motif pasung, motif petai silang








Sabtu, 04 Agustus 2012

KONSEP PENDIDIKAN SENI RUPA

Konsep Pendidikan Seni Rupa di SD

Pengertian Seni 
Seni adalah segala macam keindahan yang diciptakan manusia. menurut Ki Hajar Dewantoro, seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaanya yang bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa dan perasaan manusia lainnya.

Fungsi dan Tujuan Seni secara umum
fungsi dan tujuan pendidikan seni adalah menumbuhkan sikap toleransi, demokrasi dan beradap serta mampu hidup rukun dalam masyarakat majemuk, mengembangkan kemampuan imajinatif intelektual, ekspresi melalui seni, mengembangkan kepekaan rasa, keterampilan serta mampu menerapkan teknologi dalam berkreasi dan dalam memamerkan dan mempergelarkan karya seni.

Cabang-cabang Seni
a. Seni suara dan seni musik
di dalam seni suara dan seni musik, maka perpaduan suara merupakan hal yang penting, yaitu suara fokal, disamping susunan kata dan instrumen.

b. Seni tari (gerak)
seni tari merupakan gerak tubuh yang indah dan ritmis. Dan seni tari biasanya disertai dengan suara musik (gamelan). Kepuasan dan keberhasilan seni tari tergantung dari penampilan gerak irama tubuh, tata rias, tata busana dan tata dekorasi.

c. Seni Drama/teater dan seni Sastra
gerak pada seni drana atau seni teater merupakan unsur yang penting. Di dalam seni drama pantomim misalnya merupakan salah satu bentuk seni drama yang mengutamakan dialog gerak dan ekspresi.

d. seni rupa
seni rupa dalam wujud dan bentuknya dapat dibedakan menjadi seni dua dimensi dan seni tiga dimensi
( dimensi=ukuran matra ).


KONSEP SENI RUPA

Pengertian seni rupa
Seni rupa adalah jenis seni yang menggunakan media atau unsur-unsur rupa(visual), unsur-unsur yang dapat di indrakan oleh mata.

1.Seni rupa berdasarkan pada dimensi atau matranya :
  • dwi matra ( dua dimensi )  
jenis karya seni rupa yang penampilannya hanya memerlukan dua ukuran
  • tiga matra ( tiga dimensi ) 
jenis karya seni yang ditentukan oleh tiga ukuran. Karya seni rupa tiga dimensi ini memiliki massa atau meruang.


2. berdasarkan fungsinya
  • seni rupa murni (fine art)
seni rupa murni adalah klarifikasi yang menunjuk pada pemanfaatan karya semata-mata hanya untuk kepentingan hiasan saja.

  • seni rupa terapan (applied art) 
jenis karya seni rupa yang diciptakan tidak hanya memenuhi kebutuhan estetis melainkan juga memenuhi kebutuhan praktis manusia.

  • berdasarkan corak atau aliran
a. seni rupa tradisional
b. seni rupa modern

  • berdasarkan tema atau isi
a. representatif
b. non representatif